Pengeluaran Darah Menggunakan Lancet (Jarum)
Belakangan ini, khususnya di Indonesia dan Malaysia marak terapan hijamah menggunakan jarum khusus steril yang disebut lancet untuk mengeluarkan darah. Keuntungannya, pasien terhindar dari algophobia, rasa takut membayangkan sakit yang hendak dirasakan, sebelum rasa itu sendiri dirasakan, sakit atau tidak. Keuntungan lain, harganya lebih murah. Sementara di Timur-Tengah, lancet tidak dikenal sama sekali. Pertanyaannya, efektifnya alat ini? Apakah penggunaan lancet sesuai dengan As-Sunnah yang secara jelas disebutkan bahwa pengeluaran darah adalah berupa torehan tipis dan bukan tusukan menggunakan jarum?
Karena dalilnya sudah jelas, sejelas sinar matahari bagi orang yang tidak buta, bahwa hijamah yang sesuai dengan As-Sunnah adalah yang menggunakan torehan dan bukan tusukan jarum, maka semestinyalah penghijamah menggunakan model torehan dengan menggunakan pisau bedah steril.
Darah hijamah tetap berbeda dengan darah yang dikeluarkan lewat vena atau yang keluar lewat luka dan inveksi. Perbedaan itu sebagai berikut:
Darah hijamah tetap berbeda dengan darah yang dikeluarkan lewat vena atau yang keluar lewat luka dan inveksi. Perbedaan itu sebagai berikut:
1. Jika dilakukan uji laborat terhadap darah yang dikeluarkan lewat vena, maka hasilnya baru muncul setelah kira-kira dua jam. Sementara jika dilakukan uji laborat terhadap darah hijamah, maka sekitar dua puluh menit, hasilnya sudah muncul. Tentu saja hal ini sangat aneh di mata medis modern dan dianggap sebagai sesuatu yang mustahil. Tapi begitulah yang terjadi dan itulah yang terjadi, ketika kami melakukan uji laborat bersama dr. Ahmad Taufik. Sampai-sampai seorang dokter dari Perancis yang ikut menyaksikannya, hanya bisa terlongong tanpa mampu berkomentar.
2. Jika darah dikeluarkan melalui vena, maka antara eritrosit dan lekosit memiliki volume yang berimbang seperti layaknya kandungan dalam darah. Sementara darah hijamah memperlihatkan hal yang sangat aneh, karena lekosit (sel darah putih) hampir tidak ada dalam darah hijamah dan hampir semuanya merupakan eritrosit (sel darah merah). Di sinilah letak rahasia kehebatan hijamah untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, bahkan meskipun titik hijamah hanya satu di kahil (untuk kasus yang ringan). Atau bagi orang yang tidak memiliki keluhan dan penyakit, ketika dia dihijamah dengan tiga titik saja, maka badannya akan terasa enteng dan segar, lebih segar dari sebelum hijamah. Rahasianya hanya satu, karena sel darah putih merupakan rahasia kesehatan dan immunity system tubuh manusia. Maka ketika lekosit tetap bertahan di dalam tubuh saat darah hijamah dikeluarkan dan terjadi perangsangan terhadap jaringan pembuluh darah, pada saat itulah terjadi peningkatan fungsi semua organ yang berkait dengan proses immunity system.
3. Oksidasi di dalam gelas hijamah tetap terjadi meskipun darah tidak bersenyawa dengan udara di luar gelas hijamah.
4. Ada kecenderungan warna darah lebih hitam daripada darah biasa, meskipun tidak selalu begitu. Bahkan ada sebagian pasien yang warna darahnya cenderung menguning dan bukan memerah. Didorong rasa penasaran ketika kami mendapati warna darah seperti itu, kami melakukan uji laborat terhadap darah ini, ternyata pemilik darah itu mengidap hepatitis.
Hijamah dan Bedah Minor
Bedah minor juga disebut dengan istilah operasi kecil. Dalam bahasa Inggrisnya disebut minor surgery.
Atas dasar inilah maka hijamah dapat disebut sebagai tindakan bedah minor atau operasi kecil. Konsekuensinya, hijamah harus dilakukan dengan penggunaan alat, cara dan hal-hal yang lazim dilakukan pada saat dilakukan bedah minor di dunia kedokteran dan tidak boleh dilakukan sembarangan, dengan alat seadanya, apalagi alat-alat yang sama sekali tidak steril dan dalam kondisi yang tidak steril. Sebab jika tidak, akan timbul beberapa hal yang tidak baik bagi pasien, seperti sepsis atau suatu keadaan masuknya bakteri ke dalam aliran darah, infeksi dan bahkan bisa memunculkan carsinogen.
Hijamah dan Pengobatan dengan Prinsip Steril
Karena hijamah merupakan jenis pengobatan yang mengeluarkan darah dari tubuh pasien dan termasuk jenis tindakan bedah minor, maka unsur sterilisasi harus menjadi perhatian utama semua pihak.
Sesuatu disebut steril jika ia terbebas dari hama atau bakteri, disebut pula dengan istilah aseptis. Maka sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat/bahan menjadi bebas hama.
Semua instrumen hijamah, termasuk pula tempat dan ruangan hijamah harus dilakukan tindakan sterilisasi secara rutin. Jika tidak, maka akan menimbulkan sepsis, yaitu suatu keadaan masuknya bakteri ke dalam aliran darah di dalam tubuh, baik tubuh pasien atau penghijamah atau siapa pun yang bersinggungan dan berdekatan dengan praktik hijamah.
Pengeluaran Darah dengan Torehan Tipis di Kulit
Dengan mengabaikan berbagai jenis terapan hijamah, penggunaan alat dan hal-hal yang berkait dengannya, pada prinsipnya hijamah hanya mengacu pada dua prinsip kerja:
1. Menyedot kulit yang dihijamah untuk menghimpun darah
2. Mengeluarkan darah.
Pengeluran darah pada zaman Rasulullah menggunakan syafrah (شفرة ), yaitu besi yang dibuat tajam seperti ketajaman pisau atau belati, atau pisau kecil tanpa gagang yang memiliki satu atau dua mata pisau
Pada zaman sekarang, alat untuk mengeluarkan darah ada beberapa macam:
1. Lancet atau jarum khusus beserta tempat pematiknya yang khusus pula, yang disebut lancing.
2. Silet cukur atau razor blade yang tidak steril
3. Pisau biasa seperti lazimnya pisau dapur
4. Alat khusus yang memiliki empat atau lima mata pisau
5. Surgical blade atau pisau bedah steril, yang biasa digunakan praktisi medis untuk operasi.
Torehan hijamah harus dilakukan setipis dan sedangkal mungkin. Ukurannya yang paling sederhana dan cara pengecekan ketipisan torehan ini secara kasat mata ialah selagi torehan sudah mengeluarkan darah hanya setaraf merembes dan tidak sampai mengalir (kecuali darah yang relatif encer atau factor tertentu lainnya). Adapun ukurannya secara anatomis, torehan hijamah hanya sebatas mengenai pembuluh darah yang paling luar, yang paling dekat dengan permukaan kulit luar, di bawah stratum corneum, yakni mengenai pembuluh darah kapiler pada lapisan epidermis, agar darah yang dikeluarkan benar-benar sebatas darah kotor dari kapiler. Jika tidak atau jika torehan terlalu dalam, maka darah yang keluar lebih banyak darah segar, dan yang pasti mengakibatkan scar atau luka permanen di kulit, yang tidak hilang selama hidup.
Standar torehan di RBCCMH dengan menggunakan pisau bedah steril dan dengan teknik yang spesifik saat penyayatan, ditambah dengan massage dan metode penutupan luka, bahwa setelah dua minggu, insya Allah bekas torehan tidak tampak, sehingga setelah tiga munggu, titik yang sama dapat dihijamah lagi.
Alat Penyayat yang Standar
Alat penyayat yang paling standar ialah surgical blade atau pisau bedah yang steril, terbungkus aluminium voil dan memiliki masa kadaluwarsa, tidak boleh menggunakan silet, meskipun sudah diusapi atau dicelupkan ke alcohol. Kalaulah harus digunakan silet, maka ia harus disteril dengan pemanasan setidaknya di atas 120 derajat Celcius. Bahkan di RBCCMH digunakan pisau bedah steril dari Jerman yang harganya empat kali lebih mahal dari pisau bedah yang biasa digunakan secara umum, karena memiliki beberapa kelebihan.
Bahaya Penggunaan Silet sebagai Alat Penyayat
Dampak negatif penggunaan silet sebagai alat penyayat termasuk high risc, karena dapat menjadi carsinogen atau biang kanker. Memang dampak carsinogen tidak langsung tampak dan dirasakan seketika, bahkan tidak pula sehari, seminggu, sebulan, setahun, tapi tenggang waktunya bisa beberapa tahun.
Manfaat Hijamah
Hijamah merupakan metode pengobatan Islamy, disabdakan Rasulullah, diperintahkan para malaikat, yang berarti perintah itu berasal dari Allah. Maka dengan barakah dan karunia-Nya, hijamah dapat mendatangkan efek manfaat yang besar dan efek kesembuhan yang luar biasa, dari kasus penyakit yang ringan hingga yang berat, hijamah bermanfaat bagi orang yang fisiknya terlihat sehat dan bagi orang yang terserang penyakit. Secara umum hijamah mempunyai dua manfaat:
1. Pengobatan prefentif
2. Pengobatan kuratif.
Bagi orang yang tidak merasakan sakit apa pun, hijamah sangat besar manfaatnya, karena hijamah dapat berfungsi layaknya proses pencuci darah di dalam tubuh, karena terlalu banyak makanan, minuman dan asupan ke dalam tubuh kita yang berasal dari zat-zat yang tidak baik dan bahkan berbahaya. Hanya saja dampaknya belum terlihat dan terasakan.
Sementara bagi orang yang sudah terkena penyakit tertentu, insya Allah dan dengan seizing-Nya, hijamah akan memberikan solusi kesembuhan baginya, apa pun penyakitnya dan bagaimana pun keadaannya.
Senin, 12 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
toolbar powered by Conduit |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar