Sesungguhnya Di dalam Habbatussauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian {Shohih HR Bukhori, no. 5688; Fathul Baari, X/143; dan Muslim, no. 2215}

Minggu, 02 Mei 2010

5 Langkah Bekam (Hijamah) yang efektif

Oleh : dr.Abu Hana



Seseorang yang akan membekam pasien harus mempersiapkan dirinya sendiri agar jangan sampai terjadi “malpraktek bekam” yang disebabkan oleh “human error” dikarenakan kelalaian dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan seluk beluk bekam itu sendiri. Adapun bentuk persiapannya adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhaanahu wata’ala dengan senantiasa mengikuti majelis ilmu, mempelajari aqidah dan tauhid, akhlak, adab, fiqih serta ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk dirinya. Mengikhlaskan keyakinan bahwa kesembuhan hanyalah milik Allah Subhaanahu wata’ala.
  2.  Mempelajari cara mendiagnosis penyakit dan patofisiologisnya (penyebab, mekanisme, kemungkinan terapi, dan efek yang mungkin akan timbul akibat penyakit tersebut) serta mempelajari prosedur sterilisasi peralatan yang akan digunakan.
  3. Mempelajari ilmu bekam (hijamah) secara professional.
  4. Menjaga kesehatan, berwudhu dan berdo’a jika akan membekam.
  5. Mempersiapkan peralatan dan sarana yang diperlukan untuk bekam.

Patologi Kanker Epistemologis*

Oleh: Syamsuddin Arif, Ph.D **

     Dalam dunia kedokteran, kanker dikenal sebagai penyakit ganas yang mematikan. Jika dibiarkan atau lambat ditangani, sel kanker bisa tumbuh tak terkendali, menyebar dan merusak jaringan-jaringan anggota tubuh, mengakibatkan berbagai komplikasi, disfungsi, gangguan dan kegagalan. Cukup mengerikan. Namun ada yang lebih dahsyat dari itu, yang disebut “kanker epistemologis”. Kanker jenis ini memang tidak berbentuk tumor, dan karenanya tidak dapat ditangkap oleh sinar-x. Akan tetapi bahayanya tidak kalah mengerikan. Jika tidak lekas ditangani, kanker epistemologis bisa melumpuhkan kemampuan menilai (critical power) serta mengakibatkan kegagalan akal (intellectual failure). Pada gilirannya penyakit ini akan menggerogoti keyakinan dan keimanan, dan akhirnya menyebabkan kekufuran.

Iridologi bag.1 (analisa dengan Iris mata)

Sejarah dan perkembangan
Berbagai upaya yang dilakukan dalam memahami perubahan pada  mata dan menghubungkan perubahan tersebut dengan perubahan yang terjadi didalam tubuh manusia konon sudah dimulai sejak zaman dulu kala. Menurut iridology jerman, Theodor Kriege, referensi analisis yang pertama kali didokumentasikan dapat diberikan kepada dokter Philippus Meyens, yang didalam bukunya Chiromatica Medica, yang diterbitkan pada tahun 1670 di Dresden, menguraikan sifat refleksi iris sebagai berikut : 

Bagian atas menggambarkan kepala. Karena perut memiliki hubungan dekat dengan kepala, maka semua penyakit yang timbul didalam perut ditemukan didalam mata. Sisi kanan mata menunjukkan liver ( hati ), thorax rongga dada dan pembuluh darah kanan. Sisi sebelah kiri mata dapat menunjukkan semua organ yang terletak di sebelah kiri, juga jantung, thorax kiri, limpa kecil dan pembuluh darah kecil. Kondisi kesehatan dan penyakit yang timbul dari jantung ditemukan di sini, terutama lemah jantung atau sakit jantung.
” Sisi paling bawah mata menunjukkan genetelia ( alat kelamin ) dan juga ginjal serta usus besar, dari sinilah sakit perut, sakit kuning, batu ginjal pada empedu dan penyakit kelamin dapat ditemukan. Tanda tanda ini terdiri dari pembuluh, gelembung dan bintik-bintik pada kulit.” ( dikutip dari Herget aus Rossdorf )

toolbar powered by Conduit