Sejarah dan perkembangan
Berbagai upaya yang dilakukan dalam memahami perubahan pada mata dan menghubungkan perubahan tersebut dengan perubahan yang terjadi didalam tubuh manusia konon sudah dimulai sejak zaman dulu kala. Menurut iridology jerman, Theodor Kriege, referensi analisis yang pertama kali didokumentasikan dapat diberikan kepada dokter Philippus Meyens, yang didalam bukunya Chiromatica Medica, yang diterbitkan pada tahun 1670 di Dresden, menguraikan sifat refleksi iris sebagai berikut :
Bagian atas menggambarkan kepala. Karena perut memiliki hubungan dekat dengan kepala, maka semua penyakit yang timbul didalam perut ditemukan didalam mata. Sisi kanan mata menunjukkan liver ( hati ), thorax rongga dada dan pembuluh darah kanan. Sisi sebelah kiri mata dapat menunjukkan semua organ yang terletak di sebelah kiri, juga jantung, thorax kiri, limpa kecil dan pembuluh darah kecil. Kondisi kesehatan dan penyakit yang timbul dari jantung ditemukan di sini, terutama lemah jantung atau sakit jantung.
” Sisi paling bawah mata menunjukkan genetelia ( alat kelamin ) dan juga ginjal serta usus besar, dari sinilah sakit perut, sakit kuning, batu ginjal pada empedu dan penyakit kelamin dapat ditemukan. Tanda tanda ini terdiri dari pembuluh, gelembung dan bintik-bintik pada kulit.” ( dikutip dari Herget aus Rossdorf )